MMI UIN Sunan Ampel Surabaya dan Bedah Buku “Allah dan Alam Semesta” Kiai Said Aqil Siraj
Meski pada awalnya terdapat beberapa gangguan teknis, acara bedah buku karya Kiai Said Aqil Siraj yang berjudul “Allah dan Alam Semesta” akhirnya dapat diilaksanakan dan berjalan lancar. Acara ini dilaksanakan oleh MMI (Moderat Muslim Institute) UIN Sunan Ampel Surabaya, pada hari Rabu, 24/2/2021.
Buku Allah dan Alam Semesta karya Kiai Said ini adalah terjemahan dari disertasi berbahasa Arab Kiai Said yang berjudul Shilat Allah bi al-Kawn fi al-Tashawwuf al Falsafi. Disertasi ini beliau tulis ketika menyelesaikan program doktoral di Universitas Umm al-Qura, Mekkah. Kehadiran buku ini menegaskan keberanian Kiai Said dalam mengkaji kajian yang tidak mainstream seperti tasawuf falsafi, lebih-lebih untuk kalangan tradisionalis.
“Tassawuf falsafi sangat penting kita pelajari saat ini,” kata Kiai Said, “untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.” Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa orang yang sudah memahami tasawuf falsafi dan menyadari bahwa dirinya adalah sebentuk tajalliyat atau tanazzulat (manifestasi) Tuhan, maka ia tidak akan mudah minder dan takut menghadapi kritik dan caci-maki. La khaufun ‘alaihim wa la hum yahzanun, kata Kiai Said menyitir ayat Alqur’an.
Sebagai pembahas buku Kiai Said, Prof. Abdul Kadir Riyadi mengatakan bahwa Kiai Said terlihat sangat menguasai materi tasawuf falsafi yang beliau tulis dalam buku ini. Hal ini terlihat dari bagaimana Kiai Said di satu sisi terkadang mendekonstruksi tasawuf falsafi dan mengajak pembaca kembali kepada tauhid, tapi di sisi lain ia memuji tasawuf falsafi sebagai sebuah epistemologis ketika ia mengulas pemikiran Ibn ‘Arabi.
Ulil Abshar Abdalla sebagai pembahas kedua dalam acara ini menegaskan kembali pentingnya mempelajari tasawuf falsafi. Menurutnya, “Tasawuf falsafi dan tasawuf akhlaqi ibarat dua sisi mata uang. Keduanya tidak terpisahkan. Tasawuf falsafi menyumbangkan kontribusi yang sangat penting dalam kajian ontologi.” Lebih lanjut ia menyayangkan minimnya kajian tentang tasawuf falsafi, lebih umum intelektualisme Islam klasik, disebabkan merebaknya konservatisme dan politik identitas. Buku ini menurutnya bisa menjadi pemantik untuk menghadirkan kembali kegairahan untuk mempelajari keilmuan-keilmuan Islam.
Apa yang disampaikan Gus Ulil ini sejalan dengan harapan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. MAsdar Hilmy, yang menyampaikan saat membuka acara, bahwa bedah buku “Allah dan Alam Semesta” ini diharapkan bisa memperkaya khazanah dan membuka wawasan keislaman.
Di penghujung acara, direktur MMI, Dr. Ahmad Zainul Hamdi menegaskan bahwa acara bedah buku ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari upaya pengarusutamaan islam wasathiyah, islam moderat, baik di lingkungan civitas akademik UIN Sunan Ampel Surabaya ataupun di masyarakat Indonesia secara umum.