PERDANA HADAPI AL 9 KRITERIA, FTK UINSA BERIKAN PERFORMA TERBAIK
UINSA Newsroom, Ahad (27/12/2020); Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sebagai Unit Penyelenggara Program Studi Pendidikan IPA memberikan performa terbaik pada Asesmen Lapangan (AL) 9 kriteria yang telah dilaksanakan selama 2 hari, pada Senin 21 dan Selasa 22 Desember 2020. Asesor yang ditunjuk BAN-PT adalah Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si., dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Dr. Abdul Ghani, M.Si., dari Universitas Syiah Kuala Aceh.
Dalam AL ini, FTK telah mempersiapkan segala kemungkinan dari kemungkinan terbaik hingga terburuk yang dapat terjadi. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FTK, Prof. Dr. H. Ah. Zakki Fuad, M.Ag., menjelaskan bahwa 9 kriteria tersebut merupakan asesmen penjaminan mutu eksternal yang baru bagi UINSA. Sebelumnya, AL yang biasa dilaksanakan adalah 7 Standar. “Namun bagian terpenting adalah kami UPPS dan Tim Akreditasi sudah menunjukkan performa terbaik saat AL yang lalu. Masalah hasil kita serahkan kembali pada Allah SWT, karena kami yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati ikhtiar terbaik kita,” ujar Prof. Zakki Fuad.

Dijelaskan Prof. Zakki Fuad, bahwa perbedaan akreditasi 7 Standar dengan 9 Kriteria BAN-PT ada pada pada intrumen baru kerjasama yang masuk dalam kriteria 2 bersama dengan tata pamong. Kemudian Penelitian dan Pengabdian dipisahkan menjadi kriteria tersendiri, ditambah dengan Luaran/Output Tridharma. 9 Kriteria tersebut antara lain: (1) Visi, Misi, Tujuan dan Strategi, (2) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, (3) Mahasiswa, (4) Sumber Daya Manusia, (5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana, (6) Pendidikan, (7) Penelitian, (8) Pengabdian kepada Masyarakat, dan (9) Luaran dan Capaian Tridharma. “9 Kriteria ini secara keseluruhan mengukur tingkat ketercapaian dan/atau pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan standar yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi yang diterjemahkan menjadi Capaian UPPS, dalam hal ini adalah FTK-UINSA,” terang Prof. Zakki Fuad.
Dekan FTK, Prof. Dr. Ali Masud, M.Ag., M.Pd.I., menegaskan bahwa FTK sangat terbantu dalam melalui proses AL Akreditasi 9 kriteria ini dengan adanya ISO 9001:2015 Quality Management System/Sistem Mutu Manajemen yang telah dilakukan. Hal ini mengingat dalam 9 kriteria, pengukuran mutu lebih dititikberatkan pada aspek proses, output, dan outcome. “Ini sangat in line dengan ISO 9001:2015 yang ada di FTK,” ujar Prof. Ali.

Sebagai informasi, IAPS 4.0 terdiri dari Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Akademik (LKA). Laporan Evaluasi Diri menggambarkan status dan analisis capaian masing-masing kriteria. UPPS diharapkan mampu menemukenali kekuatan yang dimiliki serta aspek yang perlu mendapat perbaikan di program studi yang diusulkan akreditasinya. Sementara Laporan Kinerja Akademik (LKA), memuat data capaian indikator kinerja program studi yang secara bertahap akan diintegrasikan dengan PD-Dikti.
Hasil berita acara yang dipaparkan memberikan rasa optimis pada UPPS dan Tim Akreditasi FTK-UINSA. Diantaranya menyebutkan bahwa UPPS telah:

- Mengidentifikasi kondisi eksternal terdiri atas lingkungan makro (politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya dan perkembangan iptek) dan lingkungan mikro (pesaing, pengguna lulusan, calon mahasiswa, tenaga pengajar dan tenaga kependidikan, e-learning, pendidikan jarak jauh, Open Course Ware, kebutuhan dunia usaha, dunia industri, masyarakat, mitra dan aliansi) di tingkat Lokal, Nasional, dan Internasional yang dapat mempengaruhi eksistensi dan pengembangan UPPS dan program studi. Kondisi eksternal secara makro antara lain kurangnya jumlah guru IPA, kebijakan pemerintah yang memungkinkan lulusan Prodi IPA dapat menjadi di Kemendikbud dan Kemeneg serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat serta kondisi eksternal mikro antara lain animo pendaftar yang tinggi sumber daya manusia yang tersedia serta perkuliahan di PS pendidikan IPA membekali mahasiswa konten materi sesuai dengan kompetensi guru IPA, materi keIslaman dan integrasinya membuka peluang untuk menghasilkan guru professional yang unggul dan memiliki daya saing global.
- Posisi prodi IPA sebagai penghasil lulusan guru IPA berbasis ke-Islaman di Jawa Timur. Prodi pendidikan IPA mensinergikan kearifan lokal dalam pembelajaran IPA dengan mengintegrasikan nilai nilai keislaman.

- Hasil identifikasi kondisi eksternal dan posisi prodi digunakan untuk melakukan analisis SWOT pada semua kriteria.
- Berdasarkan analisis SWOT dirumuskan strategi pengembangan prodi misalnya peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan mengevaluasi dan merevisi kurikulum, silabus, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perundangan serta perkembangan pada lapangan kerja, mengembangkan kerjasama guna peningkatan mutu sumberdaya, Peningkatan fasilitas dan sarana prasarana program studi untuk proses pembelajaran.

“Walaupun ini adalah Asesmen Lapangan Pertama kali di UINSA menggunakan 9 kriteria, UPPS dan Tim Akreditasi FTK UIN Sunan Ampel Surabaya sangat berharap mendapatkan hasil terbaik,” tukas Prof. Ali penuh harap. (FTK/UINSA)