TERAPI MEROKOK DENGAN PUASA RAMADHAN
Oleh: Dr. Arif Ainur Rofiq, S. Sos. I.,M. Pd., Kons.
(Dosen Bimbingan Konseling Islam UINSA)
“Berpuasalah Maka Kamu Akan Sehat”
Puasa Ramadhan bisa menjadi media terapi meninggalkan kebiasaan merokok. Pertama, setiap pagi hingga sore hari kita meninggalkan makan dan minum. Otomatis kita juga tidak merokok. Maka jika rokok bisa ditinggalkan dalam sekian jam, hingga tiga puluh hari. Pada akhir Ramadhan kita evaluasi diri rasanya pasti lebih nyaman dan menyehatkan. Paru-paru pun InsyaAllah berangsur sehat.
Sebagaimana pernyataan Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH (Dokter ahli penyakit Dalam FKUI -RSCM, suara.com) Pada perokok, puasa juga akan mengurangi frekuensi merokok setiap harinya. Itu sebabnya, puasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis seperti hipertensi, kencing nanis, kegemukan dan kolesterol tinggi akan membuat penyakit menjadi lebih baik dan terkontrol.
Kedua, kita dapat mempertimbangkan untuk mengulangi tidak merokok lagi, karena pertimbangkan utility negatif dan positifnya. Pastinya sayangkan, jika paru-paru yang sudah bersih dikotori lagi? Kunci sehat terletak pada self awareness. Saat ini banyak di media online memberitakan sakitnya Kim Jong Un, orang nomor satu di Korea Utara ini sakit kritis karena masalah jantung yang disebabkan kebiasaan merokok dan kerja Keras. Hal ini, menjadi ibroh bagi kita.*