UINSA RAIH ENAM BESAR LOMBA THE ASSET MANAGER 2020
UINSA Newsroom, Sabtu (19/12/2020); Selama hampir satu bulan, mulai 26 Oktober-24 November 2020, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya turut berpartisipasi dalam lomba bertajuk ‘The Asset Manager 2020’ yang diselenggarakan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di bawah Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Hasilnya, UINSA Surabaya berhasil masuk dalam 6 besar untuk Kategori Maestro.
Adalah Indah Sulistyowati dan Eko Wahyu Wibowo, pejabat pada Bagian Umum dan Rumah Tangga UINSA yang mewakili dalam lomba. Kompetisi ini merupakan ajang adu konsep dan gagasan optimalisasi aset negara yang pada tahun ini bertajuk “Optimalisasi Aset Negara untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.”
Kompetisi ini dibagi dalam dua kategori. Kategori satu adalah kategori maestro yang pesertanya terdiri dari Kementerian/Lembaga, Badan Layanan Umum, Pemerintah Daerah. Sedangkan kategori dua adalah kategori master yang terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Enam Besar Kategori Maestro antara lain Universitas Andalas, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, BP3IP Jakarta, RSUP Sanglah Denpasar. Sementara enam Besar Kategori Master diraih PT Graha Sarana Duta, PT Wijaya Karya, PT Nindya Karya, PT Patra Jaya, PPPK Gelora Bung Karno, PT Perusahaan Gas Negara.
Indah Sulistyowati, yang juga menjabat sebagai Kasubbag Barang Milik Negara (BMN) menjelaskan, bahwa syarat peserta yang mengikuti TAM 2020 yakni pejabat minimal eselon 4 atau setara, ditambah satu staf pendukung yang berasal dari Kementerian/Lembaga, Badan Layanan Umum, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara di wilayah Indonesia. Dijelaskan Indah, bahwa lomba diadakan melalui beberapa tahapan. Mulai dari tahapan proposal, seleksi 10 besar, 6 besar, hingga 3 besar. “Kali ini untuk UINSA masuk sampai 6 besar,” ujar Indah.
Kaitannya dengan mekanisme lomba, Indah menjelaskan secara singkat, bahwa seluruh tim diberikan studi kasus aset kelolaan LMAN. Selanjutnya, peserta diharuskan menyelesaikan dengan menggunakan pilihan analisis Highest and Best Use, Analisis SOWC, Analisis Canvas Model, dan lain-lain dengan mempertimbangkan aspek keuangan, pasar, ekonomi, keuangan, hukum, sosial dan sebagainya.
Lebih lanjut disampaikan Indah, bahwa analisa yang diberikan peserta mencakup bagaimana optimalisasi aset dapat dengan cepat menghasilkan revenue, independen dalam pembiayaan, dan memberikan cost saving di era Covid-19. Selain itu, diharapkan juga adanya gagasan dan desain yang eco friendly serta menjawab tantangan jaman.
Masih menurut Indah, dalam proses penilaian, pada tiap tahapan tim harus menyelesaikan studi kasus aset kelolaan LMAN, mempresentasikan ide/gagasan di depan dewan juri, dan menjawab pertanyaan dari tiap dewan juri maupun tim lainnya dalam babak battle.
“Kami bersyukur berkesempatan mengikuti ajang tingkat nasional ini. Hal ini tentunya semakin menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang pengelolaan aset. Kami berharap, bahwa apa yang kita upayakan dapat turut membangun Negeri, from small change, big impact. Semoga peserta yang mewakili UINSA tahun depan bisa melaju sampai 3 besar,” tukas Indah penuh harap. (Humas UINSA)