UINSA SONGSONG ERA INDUSTRI HALAL

UINSA Newsroom, Rabu (03/03/2021); “Tujuan dari webinar ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mempertajam arah pembicaraan kita dalam rangka mengidentifikasi entry point bagi kita semuanya untuk mengambil peran aktif, partisipatif, dan produktif sesuai dengan kapasitas dan kompetensi kita masing-masing dalam pengembangan indsutri halal,”
Hal itu disampaikan langsung Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D., dalam sambutan pembuka kegiatan Webinar “Menyongsong Era Industri Halal Jawa Timur: Peluang dan Tantangan” Rabu, 03 Maret 2021. Webinar yang terselenggara atas kerjasama UINSA Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini dibuka langsung keynote speaker dari Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C.) K. H. Ma’ruf Amin.
Hadir sebagai narasumber dalam panel sesi pertama webinar adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Miftachul Akhyar; Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Dr. Ir. Kasan, M.M.; dan Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih S. Teks M.A.

Sedangkan dalam sesi kedua webinar hadir sebagai narasumber adalah Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Assoc. Prof. Sutan Emir Hidayat, Ph.D.; President Director Makmur Berkah Amanda Tbk. PT., Adi Saputra Tedjo Surya, M.A.; dan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Jatim Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah.
Rektor dalam sambutan juga menegaskan, bahwa terselenggaranya webinar ini sama sekali bukan untuk menambah perbincangan dan diskusi di kalangan pakar dan pemangku kepentingan terkait dengan industri halal. “Pembahasan dan wacana tentang pentingnya industri halal, ekonomi syariah, keuangan syariah, dan semacamnya menurut saya sudah lebih dari cukup,” ujar Prof. Masdar.
Hal yang dibutuhkan saat ini, lanjut Rektor, adalah penajaman-penajaman, identifikasi titik-titik masuk yang presisi untuk mengambil peran-peran yang dibutuhkan dalam pengembangan Industri halal. “Oleh karena itu, ijinkan kami menyampaikan keinginan kami, aspirasi kami, agar kita semuanya segera melakukan action. Tindakan nyata untuk bisa memaksimalkan potensi pengembangan industri halal ini,” tukas Prof. Masdar.

Wapres RI, Prof. Ma’ruf Amin menyatakan, Indonesia saat ini memasuki babak baru dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sejak diterbitkannya Perpres Nomor 28 tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Melalui Perpres ini, menurut Wapres RI, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah difokuskan pada empat hal. Yakni pengembangan industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, dan perluasan usaha syariah.
Berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang semakin sadar akan kebutuhan untuk melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, lanjut Wapres RI, semakin meningkatkan kebutuhan akan produk dan jasa layanan syariah. Termasuk jasa keuangan syariah. “Namun demikian produk layanan ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi sebuah pilihan yang rasional bagi masyarakat. Sehingga tidak menjadi eksklusif tapi sebaliknya menjadikannya inklusif dan bersifat universal dengan prinsip ajaran Islam Rahmatan Lil Aalamiin,” tegas Wapres RI.

Lebih lanjut disampaikan Wapres RI, bahwa sebagai negara dengan mayoritas Muslim di dunia, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Namun, sampai saat ini dengan produk Muslim terbesar di dunia, Indonesia justru hanya menjadi konsumen produk halal dunia tertinggi. Di sisi lain, pasar hala global memiliki potensi yang sangat besar. “Dengan fakta tersebut sudah saatnya Indonesia membangun dan memperkuat industri Produk halal. Dengan target jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan produk halal domestik, dan dalam jangka panjangnya tentu menjadi pemain global dengan meningkatkan ekspor kita. Dan menjadikan Indonesia sebagai Pusat produk halal dunia,” terang Wapres RI.
Provinsi Jawa Timur, menurut Wapres RI, memiliki daya saing industri dengan tersedianya Sumber Daya Manuasia (SDM) yang baik serta Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Serta tersedianya infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara yang memadai. “Saya mengaharapkan agar Pemerintah Daerah Jawa Timur dapat segera mendorong agar semua fasilitas yang dibutuhkan dalam satu kawasan industri halal dapat segera terpenuhi,” imbuh Wapres RI.

Melalui webinar ini diharapkan Wapres RI, dapat dirumuskan berbagai usulan kebijakan yang dapat membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini. Wapres RI juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada UINSA atas terselenggaranya webinar ini, dalam rangka menangkap peluang dan berbagai kiat mengatasi tantangan Jawa Timur untuk menjadi salah satu Halal Produk Hub Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran UIN Sunan Ampel, Perguruan Tinggi dapat berperan dalam membangun pusat dan riset halal, menyiapkan penyelia dan auditor halal, serta memebrikan dukungan kepada lembaga Pemeriksa Halal (LPH) agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” harap Wapres RI. (Nur/Humas)