WORKSHOP DESAIN PEMBELAJARAN: FTK UINSA SERIUS GARAP INTEGRASI RISET DAN PENGABDIAN
UINSA Newsroom, Kamis (08/04/2021); Rabu, 7 April 2021, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyelenggarakan kegiatan Workshop Desain Pengembangan Pembelajaran Terintegrasi Tridharma PT Berbasis Integrated Twin Tower. Workshop ini menghadirkan Narasumber Guru Besar dari 3 instansi Pendidikan.

Adalah Prof. Dr. agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si., dari Universitas Negeri Malang membawakan materi Best Practice Integrasi dan Sinergi Hasil Penelitian Untuk Pengembangan Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Selanjutnya Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., Guru Besar Universitas Negeri Semarang, serta Prof. Dr. Budiono Saputro, M.Pd. dari IAIN Salatiga.
Dekan FTK, Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag. M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan harapan atas diselenggarakan kegiatan workshop ini. Antara lain guna memacu peningkatan publikasi ilmiah dosen dari hasil integrasi penelitian dan pengabdian dalam pembelajaran, merubah paradigma model pengabdian di UINSA yang selama ini berbeda dengan universitas lainnya, serta terbantukan dalam melengkapi tagihan Akreditasi Program Studi 9 Kriteria. “Dengan mengundang narsumber dari universitas besar di bidang pendidikan, diharapkan ada contoh dan best practice yang baik yang dapat FTK UINSA ATM-kan Amati Tiru dan Modifikasi dari refleksi keberhasilan yang telah diterapkan di universitas tersebut,” tegas Prof. Ali Mas’ud.

Selanjutnya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Ah. Zakki Fu’ad, M.Ag., menjelaskan bahwa output terselenggaranya kegiatan ini antara lain: Dosen selaku pengampu mata kuliah memahami Desain Pembelajaran yang terintegrasi dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Bagaimana bentuknya serta implementasi dalam evaluasi pembelajaran. Selain itu, Dosen juga memahami bagaimana Integrated Twin Tower sebagai Paradigma UINSA ini di-blending dalam pembelajaran. Dosen FTK diharapkan menjadi Pioneer dan Best Practice percontohan dosen-dosen fakultas yang lain dalam menyelenggarakan apa yang menjadi Paradigma UINSA ini serta apa yang menjadi Tagihan APS 4.0.
Dalam penjelasan materinya, Prof. Dr. Agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si. menjelaskan bahwa Pengembangan Perkuliahan harus mengacu pada aturan berlaku plus perkembangan zaman. Mengacu Kurikulum pada poin SCPL (Standar Capaian Pembelajaran Lulusan), CPMK, dan Sub CPMK. Sementara Mengikuti Perkembangan Zaman pada poin Penelitian, Roadmap, serta Sinergi dengan Kurikulum dan tuntutan Perkembangan Zaman.

Prof. Amin juga memaparkan hasil riset yang dilakukan dalam integrasi pembelajaran, baik perkuliahan klasikal maupun praktikum. Serta baik dalam bentuk bahan kajian pembelajaran maupun cara implementasi dalam RPS.
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. menekankan Konsep Outcome Based Education. Pembelajaran Berorientasi Luaran (OBE) adalah pendekatan sistem pendidikan dan metode pembelajaran dimana luaran menjadi fokus dan hasilnya dapat dilihat dari proses belajar. Misalnya prestasi mahasiswa di akhir perkuliahan dan lulusan.
Sementara Penekanan penjelasan Prof. Dr. Budiono, M.Pd., adalah Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Tafsir Sains Terpadu dan Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Sains, Al Qur’an dan Alam (BERSAQURAL) yang sejalan dengan paradigma Integrated Twin Tower UINSA.

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. Jauharoti Alfin, S.Pd., M.Si., dalam wawancara menambahkan, bahwa Kebijakan di bidang akademik serta bidang perencanaan perlu melakukan rumusan integrasi antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal ini merupakan sebuah tuntutan dari kebijakan nasional yang diukur dalam akreditasi.
“Jika kita tidak merespons kondisi ini maka dampaknya akan kesulitan dalam merespon item-item kriteria penilaian akreditasi. Usaha yang dilakukan misalnya melakukan update pada RPS pembelajaran dengan memasukkan hasil penelitian/pengabdian terbaru yang telah dilakukan dosen,” ujar Wakil Dekan yang juga adalah salah satu asesor BAN-PT tersebut. (FTK/UINSA)